Siapa bilang yang bisa berteologi hanyalah mereka yang sekolah teologi? Apakah seorang tukang becak yang pendidikannya tidak lulus SD tidak akan dapat berteologi? Tidak bolehkan buruh pikul di pelabuhan mengungkapkan pemikirannya tentang yang mahaesa? Atau tidakkah diijinkan mereka yang tidak mengenyam pendidikan tinggi teologi untuk hanya mengungkapan ketertundukan pada Sang Khalik semesta?
Teologi bukan milik segelintir orang, semua orang sadar tidak sadar berteologi dengan caranya masing-masing. Ada yang sangat akademis hingga sangat sulit untuk dipahami, tapi disisi lain ada orang yang hanya mampu berkata "Amin" setiap kali mendengar satu bagian doa diucapkan.
Teologi bukanlah ilmu untuk "membongkar" jati diri Tuhan, teologi hanyalah ketekunan dalam memperhatikan maksudNya bagi kehidupan umat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.