Yesaya 56:1-8 (Nas Yesaya 56:7b)
Rumah doa merupakan sebutan lain yang ditujukan untuk Bait Allah. Seperti namanya, maka Bait Allah adalah tempat kediaman Allah. Bait Allah merupakan simbol kehadiran Allah dan perjumpaan Allah dengan umatNya. Dalam bahasa sekarang, Bait Allah diwakili dengan istilah Gereja. Dalam pemahaman sempit maka istilah gereja langsung berbicara mengenai tempat ibadah orang Kristen. Bila demikian maka Gereja adalah milik kelompok tertentu dalam masyarakat. Benarkah demikian? Tentu tidak.
Ada sebuah lagu Sekolah Minggu yang menjelaskan makna dari gereja:
Gereja bukanlah gedungnya
Dan bukan pula menaranya
Bukalah pintunya lihatlah dalamnya
Gereja adalah orangnya
Bila kita memikirkan syair lagu ini, maka kita dapat mengatakan bahwa kita masing masing pribadi adalah gereja, dan seharusnya melaksanakan peranannya sebagai gereja.
Doa Salomo ketika pentahbisan Bait Allah (1 Raja 8:22-53), salah satunya berbicara mengenai fungsi perjumpaan antara Allah dengan umatNya, namun bukan hanya bagi umatNya saja tetapi juga bagi semua orang yang ingin berjumpa dengan Allah. Tujuannya agar nama Tuhan dikenal dan dimuliakan oleh semua bangsa (1 Raja 8:41-43).
Pertanyaan berikutnya, apakah kita masing-masing pribadi yang adalah Bait Allah, dikhususkan bagi sesama orang-orang Kristen saja? Tidak. Seperti halnya Abraham yang dipanggil untuk menjadi berkat bagi segala bangsa, demikian juga kita, dipanggil sebagai umat Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang-orang yang lain yang belum mengenal Allah. Supaya melalui keberadaan kita orang berjumpa dengan Allah dan memuliakan Allah.
Hal praktis yang dapat kita lakukan dalam memerankan fungsi kita sebagai gereja, salah satunya, adalah tersenyum. Dengan Senyum dan jabat tangan yang hangat menjawab kebutuhan orang lain akan penerimaan diri. Seperti lagu Sekolah Minggu ketika saya kecil:
Senyum dan bermuka gembira, angkat tangan pujilah Dia
Berjabat tangan semua, senyum gembira.
Senyum dan jabat tangan menghantar kita semua menikmati kebahagian sejati dalam persekutuan umat Tuhan. Kemudian menularkannya kepada orang lain, sehingga orang yang belum percaya akan merindukan kehangatan persekutuan kita dan bersama-sama memuliakan Allah. Amin
Tulisan asli tanggal 27 Juli 2005
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.