Wednesday, March 31, 2010

Kebebasan yang Bertanggung Jawab

1 Korintus 8:1-13

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemerdekaan memiliki pengertian kebebasan, kemerdekaan ini juga dijelaskan merupakan hak asasi manusia. Pertanyaan yang patut kita gumulkan adalah apakah kemerdekaan itu adalah sebebas-bebasnya, apakah hak itu adalah segala-galanya?

Seorang filsuf mengatakan, “Tidak ada kemerdekaan mutlak.” Tidak ada kemerdekaan yang sebebas-bebasnya. Bahkan hak asasi manusia pun bukanlah hak mutlak manusia itu sendiri atas dirinya yang dapat semau gue. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah batasan hak asasi manusia, apakah batasan kemerdekaan itu? Batasan hak asasi manusia adalah hak asasi manusia yang lain, kemerdekaan kita dibatasi oleh kemerdekaan orang lain. Kita berhak melakukan apa pun, namun kita harus sadar bahwa kita tidak hidup sendiri dan bukan hanya kita sendiri yang memiliki hak!


Dalam 1 Korintus 8:1-13, Rasul Paulus menyampaikan pandangannya tentang salah satu pokok pergumulan masa itu, yaitu makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Bagi sekelompok orang mereka mengatakan bahwa tidak apa-apa memakannya, bagi sekelompok yang lain tidak boleh memakannya, karena mereka merasa itu menduakan Tuhan. Pada ayat 9, Rasul Paulus mengingatkan, bila apa yang kita lakukan akan menjadi batu sandungan bagi orang lain maka lebih baik tidak dilakukan. Kuncinya disampaikan dalam ayat 2-3, banyak orang merasa tahu mengenai sesuatu hal dan akhirnya memutlakkannya, menjadikannya sebuah aturan umum, Rasul Paulus mengatakan mereka itu belum mencapai pengetahuan yang seharusnya dicapai, karena pengetahuan yang utama adalah kasih Allah.

Mari kita mengingat dan menghayati lagu pujian dalam Kidung Jemaat 467 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku”, nyanyikan dengan sepenuh hati, dan mulailah perjalanan hidup yang baru dalam kebebasan Tuhan.

Tuhanku, bila hati kawanku
Terluka oleh tingkah ujarku,
Dan kehendakku jadi panduku,
Ampunilah.

Kiranya kemulian Tuhan terpancar dari hidup kita yang memedulikan orang lain.
Soli Deo Gloria, Amin.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.